Selasa, 24 Maret 2020
Sabtu, 21 Maret 2020
Makalah Ilmu Alamiah Dasar
MAKALAH
ILMU
ALAMIAH DASAR
Disusun
oleh :
Nama : Shifa Sandrinadya Munandar
NPM : 16519043
Kelas : 1PA09
JURUSAN
PSIKOLOGI
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2020
KATA
PENGANTAR
Penulis
mengucapkan puji serta syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan rahmat dan ridha-NYA sehingga makalah yang berjudul “ILMU ALAMIAH
DASAR” ini dapat diselesaikan dengan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas pertama mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Penulis mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Faaiza Supandi, S.Psi., Msi., selaku dosen mata kuliah Ilmu Alamiah
Dasar serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dan saran atas penyusunan
makalah ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu, penulis akan sangat menghargai kritik dan saran untuk membangun
makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik untuk
penulis maupun para pembaca.
Jakarta, 20
Maret 2020
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR
ISI.........................................................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1 Latar
Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan
Penulisan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat
Penulisan.............................................................................................................2
BAB 2
ISI................................................................................................................................3
2.1 Pengertian
Ilmu Alamiah Dasar........................................................................................3
2.2 Perkembangan
Alam Pikiran Manusia..............................................................................3
2.3 Membedakan
Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat............................................................5
2.3.1
Mitos....................................................................................................................5
2.3.2
Legenda................................................................................................................6
2.3.3
Cerita Rakyat........................................................................................................6
BAB
3
PENUTUP....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................8
3.2 Saran..................................................................................................................................8
DAFTAR
PUSTAKA...............................................................................................................9
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan dimana
tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang diperoleh terakumulasi
oleh karena adanya kuriositas manusia. Pengalaman merupakan salah satu
terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah
terus seiring berkembangnya manusia dan mewariskan kepada
generasi-generasi berikutnya. Pertambahan pengetahuan didorong oleh
pertama untuk memuaskan diri, yang bersifat non praktis atau teoritis guna
memenuhi kuriositas dan memahami hakekat alam dan isinya kedua, dorongan
praktis yang memanfaatkan pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang
lebih tinggi. Dorongan pertama melahirkan Ilmu Pengetahuan Murni (Pure Science)
sedang dorongan kedua menuju Ilmu Pengetahuan Terapan (Aplied Science).
Pengetahuan didapat
dengan berbagai pendekatan seperti halnya pengetahuan berupa mitos atau legenda
menggunakan pendekatan kepercayaan yakni kebenarannya hanya atas dasar percaya
maka pendekatan pengetahuan semacam ini bersifat irrasional, begitu pula pengetahuan
yang sifatnya falsafi pendekatan kebenarannya hanya mengandalkan nalar = akal =
rasio belaka maka dikenalah pendekatan pengetahuan rasional sehingga munculah
persepsi paham kebenaran irrasionalime dan rasionalisme.
Ilmu alamiah sebagai hasil perkembangan pola pikir
manusia yang terakumulasi dari hasil pengamatan dan pengalaman telah mendorong
manusia untuk melahirkan pendekatan kebenaran yang tidak hanya mengandalkan
kemampuan rasio belaka, dorongan tersebut setidaknya terdiri dari dua sisi : yakni
dorongan pertama adalah dorongan untuk memuaskan diri sendiri yang sifatnya non
praktis atau teritis guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang hakikat alam
semesta dan segala isinya, yang selanjutnya melahirkan pure science (Ilmu
pengetahuan murni). Sementara dorongan yang ke-dua adalah dorongan yang
sifatnya praktis, dimana ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk meningkatkan tarap
hidup yang lebih tinggi, dan selanjutnya disebut dengan Applied science (Ilmu
pengetahuan terapan/teknologi).
1.2 Rumusan
Masalah
Untuk lebih sistematis, saya
merumuskan masalah-masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan Ilmu Alamiah Dasar?
2. Bagaimana
perkembangan alam pikiran manusia sejak dulu hingga sekarang?
3. Apa
perbedaan antara mitos, legenda, dan cerita rakyat beserta contoh dan maknanya?
1.3 Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui pengertian dari Ilmu Alamiah Dasar.
2. Untuk
mengetahui perkembangan alam pikiran manusia sejak dulu hingga sekarang.
3. Untuk
membedakan antara mitos, legenda, dan cerita rakyat serta mengetahui contoh dan
maknanya.
1.4 Manfaat
Penulisan
Manfaat
yang akan diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat
mengetahui dan memahami pengertian dari Ilmu Alamiah Dasar.
2. Dapat
mengetahui dan memahami perkembangan alam pikiran manusia sejak dulu hingga
sekarang.
3. Dapat
mengetahui dan memahami perbedaan antara mitos, legenda, dan cerita rakyat
beserta contoh dan maknanya.
BAB
2
ISI
2.1
Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
Ilmu Alamiah Dasar (IAD) dapat diartikan
sebagai Ilmu Pengetahuan Alam (natural science) yang mengkaji tentang gejala-gejala
dalam alam semesta sehingga terbentuklah konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah Dasar
hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang bersifat esensial,
contohnya seperti Biologi, Fisika, dan Kimia, ketiga ilmu tersebut juga
memiliki turunan lagi. Ilmu Alamiah Dasar merupakan disiplin ilmu yang dapat berubah
sesuai kemajuan peradaban manusia.
Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
mempermasalahkan struktur dari berlangsungnya dunia alam, dimana manusia pun
dianggap sebagai bagian dari alam itu sendiri dan lingkungan hidup meliputi
sejumlah kondisi ekstern disekitar organisme yang ikut serta secara dekat
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme yang bersangkutan. Ilmu ini
bukanlah suatu ilmu mandiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang
konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi.
Ilmu Alamiah Dasar
(IAD) selalu merumuskan masalahnya dari gejala-gejala yang realitas sehingga
metode yang dapat digunakan dalam ilmu alamiah dasar adalah metode-metode yang
tidak lepas dari objek-objek materi yang dapat dilihat dan dirasa oleh panca
indra. Metode-metode yang digunakan dalam menafsirkan Ilmu Alamiah Dasar adalah
metode-metode alamiah yang dapat di lihat oleh indra, sehingga tidak dapat
dengan mudah untuk mengambil keputusan untuk membuat prinsip mengenai Ilmu
Alamiah dasar jika tidak ada realitanya.
2.2 Perkembangan
Alam Pikiran Manusia
Manusia
pada hakikatnya merupakan makhluk hidup yang unik. Berdasarkan tata nama
biologi, manusia adalah Homo sapiens yang mengisyaratkan pengertian makhluk
tergolong Homo yang memperlihatkan ciri khas “jenis” yang dapat berpikir setiap
saat sejak lahir sampai akhir hayatnya (Trianto, 2007). Berpikir itulah yang
mencirikan hakikat manusia. Manusia di samping memiliki kemampuan biologis
dapat juga mengembangkan penalarannya, misalnya dalam menghadapi kesulitan yang
ditimbulkan oleh perubahan suhu lingkungan, manusia dengan penalarannya dapat
menciptakan sesuatu untuk menghindari dampak negatif perubahan suhu tersebut.
Manusia dapat menghindari dampak negatif dari perubahan suhu panas ke suhu
dingin yang ditimbulkannya dengan membuat api. Bagaimana manusia memperoleh
keunikan dalam pengembangan penalaran tersebut? Secara kodrati manusia
mempunyai perkembangan yang berbeda dengan makhluk hidup lain baik secara
ontogenik maupun filogenetiknya. Ontogenik adalah perkembangan individu dari embrio
sampai dewasa. Walaupun secara garis besar, perkembangan ontogenik pada manusia
tidak jauh berbeda dengan makhluk hidup lain khususnya hewan bertulang belakang
(vertebrata), tetapi pada proses pembentukan susunan syaraf, manusia berkembang
lebih baik daripada vertebrata. Mekanisme ini menyebabkan manusia lebih
superior dalam menanggapi setiap apa yang terjadi baik dari dalam maupun luar
diri manusia.
Rasa
ingin tahu yang dimiliki manusia, menyebabkan alam pikiran manusia berkembang.
Ada dua macam perkembangan yang dapat kita ketahui adalah sebagai berikut :
1. Perkembangan
Alam Pikiran Manusia Sejak Dilahirkan sampai Akhir Hayatnya
Alam pikiran seorang bayi yang baru
dilahirkan, mengalami perkembangan yang hampir serupa dari zaman ke zaman.
Ketika bayi tumbuh menjadi anak kecil yang mulai bisa mengamati lingkungan,
muncul bermacam-macam pertanyaan di dalam pikirannya. Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu, anak kecil mengadakan penyelidikan sendiri atau
bertanya kepada ibu, ayah, kakak atau orang lain yang mengasuhnya. Alam pikiran
anak berkembang dengan pesat. Rasa ingin tahu seorang anak akan melemah,
apabila orang-orang di sekelilingnya terlalu sibuk, terlalu malas atau terlalu
bodoh untuk memuaskan rasa ingin tahu anak tersebut. Dengan demikian, perkembangan
alam pikiran anak akan terhambat. Alam pikiran manusia semakin berkembang
sesuai dengan peningkatan umurnya, sampai pada suatu saat di mana umurnya
semakin tua akan terjadi penurunan daya ingat sehingga alam pikiran manusia
tidak lagi berkembang, tetapi berhenti bahkan sering kali kembali seperti masa
kanakkanak.
2. Perkembangan
Alam Pikiran Manusia Sejak Zaman Purba hingga Dewasa Ini
Pada zaman purba, manusia sudah
menghadapi berbagai teka-teki yakni terbit dan terbenamnya matahari, perubahan
bentuk bulan, pertumbuhan dan pembiakan makhluk hidup, adanya angin, petir,
hujan, dan pelangi. Terdorong rasa ingin tahu yang sangat kuat, manusia purba
mulai menyelidiki apa penyebab terjadinya fenomena-fenomena itu dan apa
akibatnya. Penyelidikan ini menghasilkan jawaban atas banyaknya persoalan,
tetapi kemudian akan timbul persoalan-persoalan baru. Dengan demikian, alam
pikiran manusia purba mulai berkembang. Perkembangan itu berlangsung terus
sampai sekarang dan akan berlanjut di masa mendatang. Meskipun semua orang
memiliki rasa ingin tahu, tetapi tidak setiap orang mampu dan mau mengadakan
penyelidikan sendiri. Banyak yang sudah merasa puas dengan memilih jalan pintas
yakni bertanya kepada orang lain yang telah menyelidiki atau bertanya kepada
orang lain yang sudah bertanya. Jadi, dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya.
Cara melalui jalan pintas ini pun menyebabkan alam pikiran manusia berkembang.
Pengetahuan yang terkumpul diwariskan dari generasi ke generasi, lalu ditambah
dengan pengetahuan yang baru didapat.
2.3 Membedakan
Mitos, Legenda, dan Cerita Rakyat
Mitos, legenda, dan cerita rakyat
merupakan bagian dari karya sastra yang berkembang di kalangan masyarakat
tertentu dan disebarluaskan secara lisan dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing.
Ini merupakan salah satu perwujudan unsur kebudayaan di Indonesia.
2.3.1
Mitos
Mitos adalah cerita prosa
rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia
lain (kayangan) dan dianggap benar-benar terjadi oleh empunya cerita atau
penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya ssalam semesta,
dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah
percintaan mereka dan sebagainya. Sebagai contoh mitos adalah Tarian Ritual
Barong Kemiren di Banyuwangi.
Asal-usul Tarian Ritual Barong Kemiren berawal dari
perjalanan seorang Patih Pajajaran ix yang mengungsi akibat perang Puputan Bayu
di alas Kemirian yang sekarang menjadi desa Kemiren. Setelah itu, muncul wabah
pageblug dan tercipta sebuah barong. Untuk menjaga keidentitasnya, maka berdasarkan
olah cipta dan kreasi masyarakat lahirlah sebuah teater rakyat yang menyuguhkan
pertunjukan seni musik, tari, lagu, akrobatik dan drama, yang dibalut aroma
mistis yang kuat sehingga masyarakat menyebutnya sebagai “Tarian Ritual Barong
Kemiren”. Tujuan dari barong kemiren adalah untuk tolak bala penyakit serta
sebagai ucapan syukur atas rezeki yang melimpah. Mitos dalam tarian ritual
barong kemiren terdapat pada aspek lisan dan nonlisan yang terdiri babak,
wangsalan, busana, mantra, sesajen, dan tembang serta ketentuan-ketentuan
berwujud larangan yang tidak boleh dilanggar oleh masyarakat pemiliknya. Nilai
budaya yang terkandung pada cerita ini yakni nilai (1) religiusitas yang
terdiri dari sikap keimanan dan ketakwaan manusia terhada Tuhan, keteringatan
manusia terhadap Tuhan, dan kepasrahan manusia terhadap Tuhan , (2) nilai
sosial yang terdiri dari sikap menepati janji, kerukunan, suka menolong, dan
musyawarah, serta (3) nilai kebribadian yang terdiri dari sikap keberanian, dan
kesungguhan. Fungsi dari adanya mitos di antaranya menyadarkan manusia bahwa
ada kekuatan-kekuatan ajaib, sebagai dasar melakukan tindakan, sebagai sumber
ilmu pengetahuan, sebagai sarana pendidikan, fungsi sosial budaya dan fungsi
ekonomi.
2.3.2
Legenda
Legenda
adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang empunya cerita sebagai suatu
kejadian yang sungguh-sungguh pernah terjadi. Menurut Danandaja (2002) legenda
bersifat sekuler (keduniawian), terjadinya pada masa yang belum begitu lampau,
dan bertempat di dunia seperti yang kita kenal sekarang. Legenda sering
dipandang tidak hanya merupakan cerita belaka namun juga dipandang sebagai
sejarah. Berdasarkan pendapat para ahli, legenda adalah cerita yang turun
temurun dipercayai pernah terjadi dimasyarakat baik bersifat gaib, perseorangan,
setempat dan berupa keagamaan. Sebagai contoh legenda adalah Pulau Simardan
dari Sumatera Barat.
Pulau
Simardan adalah salah satu pulau yang terdapat di Tanjung Balai, Kab. Asahan,
Provinsi Sumatera Utara, Indonesia, menurut ceritanya pulau ini terbentuk
karena karamnya kapal seorang anak durhaka sama seperti cerita si malin kundang
dari Sumatera Barat, cuma yang membedakannya adalah Malin Kundang menjadi batu,
semantara Simardan jadi Pulau dan istrinya menjadi Kera putih. Berdasarkan
fakta dan sumber dari foto dan peninggalan-peninggalan cerita tersebut, maka
masyarakat mempercayai legenda Pulau Sumardan benar-benar terjadi pada jaman
dahulu.
Makna
dari legenda Pulau Simardan ini sebagai nasehat kepada generasi muda agar tidak
melawan orang tua apa lagi tidak mengakui orang tuanya sebagai orang tua
seperti yang diceritakan dalam legenda dan sebagai petua yang tidak langsung.
2.3.3
Cerita Rakyat
Cerita rakyat dapat diartikan sebagai
ekspresi budaya suatu masyarakat melalui bahasa tutur yang berhubugan langsung
dengan berbagai aspek budaya dan susunan nilai sosial masyarakat. Biasanya
cerita rakyat diwariskan secara turun temurun secara lisan dan berkembang di
lingkungan masyarakat. Berikut adalah contoh cerita rakyat Tan Talanai yang
berasal dari Jambi.
Tan Talanai adalah seorang raja di salah
satu Kerajaan Jambi. Sang raja memiliki seorang anak laki-laki yang diharapkan
dapat meneruskan tahtanya sebagai Raja Jambi. Tiga hari setelah putranya lahir,
sang raja membuang putra kandungnya ke laut dikarenakan ia mendapat laporan
dari ahli nujum istana bahwa kehadiran bayi tersebut akan membawa malapetaka
bagi kerajaannya, yaitu kelak anaknya akan membunuhnya saat dewasa.
Sementara itu, Ratu Negeri Siam yang
bernama Tuan Putri sedang memancing di laut dan menemukan sebuah peti yang
berisi putra dari Tan Talanai. Sejak saat itu, putra Tan Talanai menjadi salah
satu anggota Kerajaan Siam. Dibawah asuahn Tuan Putri, ia tumbuh menjadi
seorang anak yang cerdas dan sakti.
Suatu hari, putra Tan Talanai
menghampiri Tuan Putri dan menanyakan siapa sebenarnya ayahnya, kemudian Tuan
Putri menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Mendengar penjelasan Tuan Putri,
anak tersebut menjadi marah dan menyusun rencana untuk melakukan penyerangan ke
negeri Jambi. Singkat cerita, perang pun terjadi dan menyisakan pertarungan
satu lawan satu antara Tan Talanai dan putranya. Pertarungan ayah dan anak itu
terus berlangsung sampai akhirnya Tan Talanai mengalah karena menyadari
kekhilafannya dan menjelaskan mengapa dia membuang putra kandungnya.
Mendengar penjelasan dari ayahnya, hati
anak itu menjadi luluh dan memaafkan semua perbuatan ayahnya. Dia mengajak ayah
dan ibu kandungnya untuk tinggal bersama di Kerajaan Siam dan mereka pun hidup
bahagia. Kemudian, putra Tan Talanai diangkat menjadi Raja Siam. Hingga saat
ini, sebagian orang percaya bahwa raja siam berasal dari Jambi.
Makna yang dapat diperoleh dari cerita
rakyat diatas adalah jangan cepat percaya pada ramalan karena akan berakibat
buruk bagi diri sendiri, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Raja Tan Talanai
dan juga keutamaan sifat pemaaf sebagaimana yang ditunjukkan oleh putra Tan
Talanai yang memaafkan segala kesalahan ayahnya. Dengan sifat pemaaf ini,
keharmonisan keluarga dapat selalu terjaga dan perselisihan pun dapat
terhindarkan.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ilmu Alamiah Dasar (IAD)
mempermasalahkan struktur dari berlangsungnya dunia alam, dimana manusia
dianggap sebagai bagian dari alam itu sendiri dan lingkungan hidup meliputi
sejumlah kondisi ekstern disekitar organisme yang ikut serta secara dekat
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan organisme yang bersangkutan. Ilmu ini
bukanlah suatu ilmu mandiri, melainkan merupakan kumpulan pengetahuan tentang
konsep-konsep dasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi.
Rasa ingin tahu yang dimiliki manusialah
yang menyebabkan alam pikiran manusia berkembang. Ia
mempunyai kemampuan untuk berpikir sehingga rasa keingintahuannya tidak tetap
sepanjang zaman. Karena apa? Karena manusia akan selalu bertanya apa,
bagaimana, dan mengapa begitu. Manusia juga mampu menggunakan pengetahuannya
yang terdahulu untuk dikombinasikan dengan pengetahuan yang baru sehingga
menjadi pengetahuan yang lebih baru. Ada dua macam perkembangan alam pikiran
manusia, yakni perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir
hayatnya dan perkembangan alam pikiran manusia, sejak zaman purba hingga dewasa
ini.
3.2
Saran
Kita sebagai manusia perlu mengembangkan
penalaran dan pemikiran yang lebih luas terhadap gejala-gejala alam di sekitar,
sehingga kita menjadi tanggap terhadap suatu masalah yang terjadi di lingkungan
masyarakat. Ilmu Alamiah Dasar ini sangat penting untuk dipelajari agar kita
dapat menjelaskan perkembangan naluri kehidupan manusia, dapat menjelaskan
perkembangan alam pikir manusia dalam memenuhi kebutuhan terhadap rasa ingin
tahunya, serta dapat memberi alasan yang diterima mitos dalam kehidupan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi,
I. W., & Suardana, A. K. (2019). ILMU
ALAMIAH DASAR.
Harmoni, A. (1996). Pengantar
ilmu alamiah dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Dewiki,
S., & Hardini, S. Y. P. K. (2014). Ilmu
Alamiah Dasar.
Desyana,
E. (2013). Mitos dalam Tarian Ritual Barong Kemiren Masyarakat Using Kecamatan
Glagah Banyuwangi.
Herawati,
T. H. (2018). Mitos Legenda Pulau Simardan Refleksi Petuah Masyarakat Tanjung
Balai. JURNAL DIALOG, 6(2).
Langganan:
Postingan (Atom)