MAKALAH
PENGARUH
KEBUDAYAAN ASING TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
Disusun
Oleh :
Shifa
Sandrinadya Munandar
Kelas
:
1
PA 09
Jurusan
Psikologi
Fakultas
Psikologi
Universitas
Gunadarma
2019
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
Masalah
1.3 Tujuan
Penulisan
BAB II ISI
2.1 Defini
Budaya
2.2 Klasifikasi
Budaya dan kebudayaan
2.3 Karakteristik
Budaya dan Kebudayaan
2.4 Dampak
Kebudayaan Asing terhadap Kehidupan Manusia
2.5 Penanggulangan
Dampak Kebudayaan Asing terhadap Kehidupan Manusia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Budaya merupakan suatu hal yang bisa dijadikan
sebagai identitas unik dan khas bagi suatu daerah. Bahkan Anda mungkin sudah
pernah mendengar penjelasan tentang pengertian budaya dari guru atau melalui
media lainnya. Penting memang mengetahui tentang pengertian budaya, karena hal
ini dapat memberikan hal yang positif.
Apalagi Indonesia memiliki banyak sekali macam budaya. Hal ini
dikarenakan negara maritim ini memiliki banyak ragam suku dan Bahasa.
Sehingga hal ini membuat banyak para pengunjung dari luar mancanegara berlibur
disini. memang menjadi suatu kebanggaan bagi Indonesia karena memiliki banyak
budaya yang amat melimpah dan unik.
Budaya juga merupakan cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Namun
terkadang dengan banyaknya budaya yang ada, membuat orang masih saling
membeda-bedakan. Nah, hal inilah yang mampu memberikan dampak buruk kelak pada
anak dan cucu kita kelak. Oleh sebab itu belajar tentang pengertian budaya
sangat dianjurkan, untuk mengetahui banyak tentang budaya.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa definisi dari budaya?
2. Apa saja klasifikasi dari budaya dan kebudayaan?
3. Apa saja karakteristik dari budaya dan kebudayaan?
4. Apa saja dampak kebudayaan asing terhadap kehidupan manusia?
5. Bagaimana cara menanggulangi dampak kebudayaan asing terhadap
kehidupan manusia?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui dan memahami definisi dari budaya.
2. Untuk
mengetahui dan memahami klasifikasi budaya dan kebudayaan.
3. Untuk
mengetahui dan memahami karakteristik budaya dan kebudayaan.
4. Untuk
mengetahui dan memahami dampak kebudayaan asing terhadap kehidupan manusia.
5. Untuk
mengetahui dan memahami cara menanggulangi dampak
kebudayaan asing terhadap kehidupan manusia.
BAB II
ISI
2.1 Definisi Budaya
Pengertian budaya banyak dituturkan oleh berbagai pakar ahli
di bidangnya yang berasal dari banyak negara. Mereka memiliki pemikiran yang
berbeda-beda tentang budaya, sesuai dengan anggapan ilmu yang didapatkan.
Beberapa pengertian budaya menurut para ahli sebagai berikut.
1.
Effat Al- Syarqawi
Pengertian
budaya yang pertama adalah dari Effat Al – Syarqawi. Beliau menjelaskan
pengertian budaya dari sudut pandang agama islam. Pengertian budaya
menurut beliau adalah, suatu khasanah dalam sejarah dari sekelompok masyarakat
yang tercermin pada di kesaksian dan berbagai nilai kehidupan. Menurut Al-
Syarqawi suatu kehidupan harus memiliki makna dan nilai rohaniah, yang memiliki
tujuan sebagai pedoman hidup.
2. Soelaiman Soemardi & Selo
Soemardjan
Dua tokoh ini merupakan ahli yang menekuni bidang ilmu
kemasyarakatan dan pengetahuan sosial, serta proses-prosesnya termasuk perubahan
sosial. Menurut mereka, pengertian budaya ialah sesuatu kebudayaan yang
merupakan hasil karya meliputi cipta dan rasa dari masyarakat. Budaya memang
memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan masyarakat, sehingga masyarakat
tersebutlah yang menciptakannya.
3. Soekmono
Pengertian
budaya selanjutnya datang dari ahli arkeolog Indonesia. Beliau bahkan pernah
menjadi pemimpin dalam pembenahan candi Borobudur selama 12 tahun, yaitu dari
tahun 1971 hingga 1983. Menurut ia budaya adalah hasil pekerjaan atau usaha
dari manusia yang berwujud benda atau pemikiran manusia pada masa hidup di kala
itu. Pendapat ini hampir mirip dengan Soelaiman Soemardi & Selo Soemardjan,
yang mengambil pengertian budaya dari sisi masyarakat atau manusia.
5. Lehman, Himstreet Dan Batty
Pengertian budaya berikutnya datang dari Lehman,
Himstreet dan Batty. Yang memberikan penjelasan, bahwa budaya adalah
sekumpulan yang tersusun dari pengalaman hidup dari berbagai masyarakat yang
hidup pada masa itu. Dalam hal ini pengalaman yang dimaksud bisa berupa
perilaku, kepercayaan, serta gaya hidup masyarakat itu sendiri.
6. Ki Hajar Dewantara
Tentu sudah tidak asing lagi ketika anda membaca atau
melihat nama tokoh ini. Pahlawan hebat dalam bidang pendidikan ini memang sudah
terkenal di mana-mana. Ki Hajar Dewantara memiliki pendapat pula tentang
pengertian budaya. Bagi beliau, budaya ialah hasil dari usaha perjuangan
masyarakat pada alam serta zaman yang memberikan bukti kemakmuran dan kejayaan
hidup. Usaha perjuangan inilah yang mampu menghadapi serta menyikapi berbagai
kesulitan dalam mencapai kemakmuran dan kebahagiaan hidup masyarakat tersebut.
Bahkan Pendapat dari Ki Hajar Dewantara ini dianggap lebih tepat dengan
budaya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena budaya di Indonesia sangat
dipengaruhi oleh perkembangan dari waktu ke waktu sehingga membuat perubahan
kondisi alam.
Budaya
merupakan asal kata yang membentuk kata kebudayaan. Kebudayaan hanya
ditambahkan imbuhan ke dan an. Pengertian kebudayaan dapat dijelaskan secara
sempit dan secara luas. Pengertian kebudayaan secara sempit berkaitan dengan
semua sistem gagasan dan tindakan (perilaku manusia). Sedangkan pengertian
kebudayaan secara luas merupakan semua bagian dari sistem gagasan, pemikiran,
tindakan serta hasil karya cipta manusia yang menjadi kepunyaan penciptanya
yang terbentuk melalui proses belajar.
Pengertian
kebudayaan secara lebih rinci dikemukakan Edward B. Tylor, yang menyatakkan
bahwa kebudayaan ialah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
2.2
Klasifikasi Budaya dan Kebudayaan
Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk
terdapat tiga golongan kebudayaan yang masing-masing memilki coraknya sendiri.
Ketiga golongan kebudayaan itu adalah :
1. Kebudayaan
Suku Bangsa (Kebudayaan Daerah)
Perwujudan kebudayaan suku bangsa terdapat dalam suasana
suku bangsa yakni kegiatan-kegiatan kehidupan dari para masyarakat suku bangsa
yang berdasarkan pada pranata-pranata sosial yang bersumber pada kebudayaan
suku bangsa. Seperti kehidupan keluarga, kehidupan komunitas di desa, dan
sebagainya.
2. Kebudayaan
Umum Lokal
Perwujudannya terdapat dalam suasana umum lokal yakni
kegiatan-kegiatan kehidupan dari para warga sesuai bagian dari masyarakat
majemuk yang terdiri atas lebih dari satu suku bangsa sehingga
kegiatan-kegiatan kehidupan berlandaskan atas pranata-pranata sosial yang
bersumber atas kebudayaan bangsa yang berlaku di lingkungan setempat.
3. Kebudayaan
Nasional
Kebudayaan nasional yaitu unsur-unsur kebudayaan yang
berlaku diseluruh Indonesia yang memberikan identitas kepada warga negara
Indonesia. Dasar konstitusional kebijakan kebudayaan nasional indonesia adalah
UUD 1945 yang meliputi pembukaan, batang tubuh, dan penjelasannya. Dalam
pembukaan memuat pokok-pokok pikiran yang tidak lain adalah Pancasila itu
sendiri. Pokok-pokok pikiran itu dituangkan dalam pasal-pasal UUD 1945.
2.3
Karakteristik Budaya dan Kebudayaan
Dalam
memahami kebudayaan kita harus mengacu pada sejumlah karakteristik yang
dimiliki oleh kebudayaan, antara lain adalah bahwa kebudayaan itu
dimiliki bersama, diperoleh melalui belajar, bersifat simbolis, bersifat
adaptif dan maladapti, bersifat relatif dan universal. Dan dibawah ini
merupakan penjelasan dari beberapa karakteristik kebudayaan:
1.
Adaptif
Suatu
kebudayaan adalah mekanisme dalam mempertahankan pola kehidupan manusia.
Kebudayaan adalah suatu mekansime yang dapat menyesuaikan diri. kebudayaan
adalah sebuah keberhasilan mekanisme bagi spesis manusia. Kebudayaan memberikan
kita sebuah keuntungan selektif yang besar dalam kompetisi bertahan hidup
terhadap bentuk kehidupan yang lain.
2. Dapat dipelajari
Kebudayaan
didapat dari proses pembelajaran untuk berbudaya, karena secara naluriah saja
manusia akan hidup tanpa sebuah kebudayaan. Budaya bukanlah suatu hal yang
naluriah, dimana kita telah terprogram untuk mengetahui fakta-fakta dari budaya
tersebut. Oleh karena itu salah satu dari karakteristik budaya adalah diperoleh
dari hasil pembelajaran. Manusia lahir ke dunia dengan sifat dasar, yaitu
‘lapar’ dan ‘haus’. Akan tetapi manusia belum memiliki suatu bentuk pola
naluriah untuk dapat memuaskan sifat dasar itu.
Selain
itu manusia saat lahir juga tidak dibekali pengetahuan tentang budaya
atau cultural knowledge. Tetapi manusia secara genetis
terpengaruh untuk belajar/mempelajari bahasa dan tanda-tanda kebudayaan lainnya
(cultural traits). Seorang bayi akan berada di suatu tempat (disini
bisa diakatakan sebuah keluarga), dan mereka tumbuh dan belajar tentang
kebudayaan sebagai sesuatu yang mereka miliki.
3.
Cultures change (Berubah)
Artinya,
bahwa kebudayaan berkembang sesuai dengan berjalanya waktu dan dinamis setiap
saat, tergantung waktu dan tempat berlangsungnya kebudayaan. Kebudayaan bukan
sesuatu yang terus-menerus tetap dan bertumpuk. Pada waktu yang sama
dimana suatu kebudayaan ada, terdapat tanda-tanda kebudayaan baru. Tanda-tanda
dari kebudayaan itu bisa sebagai tambahan (addition) atau pengurangan
(subtraction). Tanda-tanda ini menyebabkan perubahan kebudayaan. Hal
ini disebabkan kebudayaan berubah dan berkembang secara dinamis setiap saat:
kebudayaan tidak statis. Berbagai aspek kebudayaan beserta tanda-tandanya akan
terjalin rapat menjadi suatu pola yang sangat kompleks.
4.
People usually are not aware of their culture (Tidak disadari oleh
masyarakatnya)
Artinya,
bahwa kebudayaan berkembang dan dinamis setiap saat, tergantung waktu dan
tempat berlangsungnya kebudayaan.Cara kita bergaul dan melakukan segala sesuatu
dalam keseharian kita terkesan berjalan dengan alami atau natural.
Kebanyakan
dari kita sebagai manusia tidak sadar akan budaya. Hal itu disebabkan oleh
manusia yang pada dasarnya sangat dekat dengan kebudayaan itu dan mengetahuinya
dengan sangat baik. Manusia merasakan bahwa semuanya seolah-olah terjadi begitu
saja (mewarisi secara biologis). Dan biasanya manusia hanya akan sadar bahwa
pola kelakuan mereka bukanlah sesuatu yang individual ketika mereka mulai
berinteraksi dengan manusia dari kebudayaan lain.
5. We do not know all of our
own country (Tidak diketahui secara keseluruhan)
Artinya,
bahwa semua masyarakat tidak ada yang mengetahui secara keseluruhan suatu
kebudayaan yang ada dalam lingkup daerahnya, hanya saja yang diketahui berupa
fakta-fakta sosial.Tidak ada satupun orang yang bisa mengetahui budaya mereka
secara keseluruhan. Dalam masyarakat, terdapat pengetahuan tentang budaya yang
terbatas terhadap fakta-fakta kelas sosial, pekerjaan, agama, dan
perkumpulan-perkumpulan lain. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa sejatinya
kebudayaan tidak dapat diketahui secara keseluruhan.
6. Culture gives us a range
of permissible behavior patterns (memberikan dan membatasi pola
tingkah laku)
Artinya,
bahwa kebudayaan memberikan jarak dalam interaksi dan membatasi pola tingkah
laku masyarakatnya.Kebudayaan umumnya memberikan jarak dalam cara bagaimana
laki-laki sebagai laki-laki, wanita sebagai wanita.
Kebudayaan
juga memberikan gambaran bagaimana perbedaan aktivitas yang seharusnya ada dan
tidak ada, seperti bagaimana seorang suami bertindak sebagai suami, bagaimana
seorang istri bertindak sebagai seorang sebagai istri, dan sebagainya. Aturan
ini biasanya bersifat fleksibel atau tergantung dari masyarakat daerahnya,
serta kadar dan tingkatnya. Di negara Amerika Utara contohnya, kebudayaan
mereka mengajarkan bahwa seorang harus berpakaian sesuai dengan jenis kelamin
mereka (gender). Akan tetapi mereka boleh memakai pakaian dengan cara
yang berbeda pada saat siutasi yang berbeda.
7. Tidak bertahan lama
disuatu daerah terpencil
Artinya
kebudayaan tidak akan bertahan lama dalam suatu wilayah atau daerah terpencil.
Apabila suatu kebudayaan baru memasuki wilayah tersebut, maka secara alamiah
masyarakat disana akan berkembang dan mulai beradaotasi dengan
kebudayaan-kebudayaan baru. Hal ini akan menyebabkan suatu budaya sulit
bertahan (asli) di suatu tempat karena akan dipengaruhi oleh budaya-buadaya
dari daerah lain disekitarnya.
8. Culture is
shared (Dibagikan)
Artinya,
bahwa suatu kebudayaan merupakan kumpulan prinsip dan keyakinan baik, sehingga
manusia tersebut akan berusaha melestarikan dengan cara menyebarkan ke manusia
lain. Suatu kebudayaan dimiliki secara bersama-sama oleh sekelompok orang.
Berdasarkan wilayah, kondisi iklim, dan warisan sejarah, mereka tumbuh dan
berkembang di dalamnya. Setiap masyarakat memiliki suatu nilai dan keyakinan,
dimana kumpulan-kumpulan prinsip/asas/dasar nilai dan keyakinan ini akan
membentuk kebudayaan mereka. Kebudayaan bisa saja menjadi kepunyaan dari
komunitas tunggal, tapi tidak akan pernah menjadi kepunyaan dari seseorang yang
tunggal (individu).
2.4 Dampak
Kebudayaan Asing terhadap Kehidupan Manusia
Setiap
budaya yang dibawa dari luar kebiasaan budaya lokal memiliki perubahan dan
dampak, baik dampak negatif dan dampak positif. Berikut ini beberapa contoh
penjelasan mengenai dampak positif dan negatif budaya asing.
1. Dampak
positif
·
Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.
·
Industrialisasi
·
Dapat mempelajari kebiasaan, pola pikir
dan perilaku yang bangsa2 maju sehingga dapat mendorong kita untuk menjadi
lebih baik dan maju karena mereka.
·
Meningkatkan produktivitas dunia industri.
·
Persaingan di dunia kerja yang membutuhkan
pekerja untuk selalu menambah keterampilan dan pengetahuan.
·
Kemudahan untuk menunjukkan dan memperkenalkan
budaya negara kita sendiri di luar negeri.
·
Terjadinya akulturasi yang mungkin dapat
menciptakan budaya baru yang unik.
2.
Dampak negatif
·
Masuknya budaya asing yang lebih mudah diserap dan
ditiru oleh orang-orang muda dan tua, dan beratnya biasanya meniru perilaku
buruk.
·
Globalisasi bisa memungkinkan hilangnya budaya karena
campuran budaya lokal dengan budaya dari luar, bisa jadi karena tidak ada
generasi penerus yang melestarikan budaya halaman.
·
Kebebasan setiap orang yang mengakses atau menggunakan
teknologi, mudah juga dalam kasus penyalahgunaan fungsi teknologi.
·
Teknologi tidak terbatas, akan membuat penggunanya
tidak pernah puas sehingga perlu biaya untuk selalu memperbarui teknologi
mereka atau penggunaan teknologi komunikasi yang semakin meluas ini akan
menyebabkan biaya pemborosan.
·
Pengalihan manusia-ke-mesin performa tentunya lebih
penyebab polusi udara yang memperburuk pemanasan global.
·
Menumbuhkan sifat dan sikap individualisme, tidak
adanya rasa kepedulian terhadap orang lain. Sedangkan bangsa Indonesia pernah
terkenal dengan gotong royong.
2.5 Penanggulangan
Dampak Kebudayaan Asing terhadap Kehidupan Manusia
1. Bersikap Teliti dan Kritis
Sebagai
penerus bangsa, seharusnya kita bisa bersikap lebih kritis dan juga teliti pada
beberapa hal baru yang berasal dari luar sekaligus menemukan cara untuk
menyaring apakah hal tersebut bisa membawa dampak positif atau negatif dalam
kehidupan dan diri sendiri. Seseorang harus bersikap kritis pada sebuah hal
baru dan lebih banyak bertanya pada orang yang kompeten dalam bidang tersebut
sekaligus lebih teliti mengenai inovasi tersebut sesuai dengan iklim Indonesia
serta memastikan tidak melanggar norma yang berlaku di Indonesia sekaligus
tetap menggunakan manfaat berpikir positif.
2. Memperluas Ilmu Pengetahuan
Sebelum
budaya asing masuk, sebaiknya sebagai orang Indonesia bisa mengetahui tentang
beberapa inovasi yang masuk dengan lebih jelas dan rinci. Kita harus mengetahui
apa saja kegunaan hal tersebut dari segi ilmu seperti contohnya situs jaringan
media sosial yang sekarang ini semakin menjamur untuk semua usia untuk menjalin
komunikasi yang sudah terputus atau juga bisa digunakan sebagai cara menghilangkan rasa minder saat
bertemu dengan orang lain. Namun, ada beberapa orang yang menyalahgunakan media
sosial tersebut untuk ajang saling mengejek dan mencaci maki sehingga sebaiknya
kita mengetahui apa sebenarnya kegunaan media sosial tersebut lebih baik.
3. Menyesuaikan Dengan Norma
Indonesia
Budaya
asing yang masuk terkadang juga tidak sesuai dengan norma yang berlaku di
Indonesia. Apabila kita melihat beberapa film dari luar yang memakai gaya hidup
bebas dan menerapkan disini, maka bisa melanggar beberapa norma yang berlaku di
Indonesia sebab melanggar norma kesopanan. Negara Indonesia masih menganut adat
ketimuran yang kental sehingga masyarakat juga hidup dengan aturan yang berlaku
sehingga terlihat lebih pantas sesuai dengan adat kesopanan.
4. Menanamkan Kecintaan
Negeri
Sebuah
simbol “Aku Cinta Indonesia” memiliki arti jika adat istiadat yang diturunkan
dari nenek moyang merupakan benar adanya dan bisa memberikan manfaat yang baik
untuk diri sendiri baik pada masa sekarang dan masa depan yang bisa
menghasilkan macam macam sifat manusia yang
baik. Untuk itu, kita nantinya tidak akan mudah terbawa arus budaya asing yang
bisa memberikan dampak negatif dalam kehidupan.
5. Meningkatkan Keimanan dan
Takwa
Agama
menjadi pondasi utama pada diri sendiri supaya bisa mengontrol diri sendiri
terhadap hawa nafsu yang bisa mengganggu dan membawa ke jurang kenistaan
sebab hubungan perilaku dengan sikap sangatlah
erat. Agama memegang peranan sangat penting untuk kelangsungan umat sehingga
jika seseorang terbawa arus kesesatan, maka agama yang nantinya bisa menolong
umat agar bisa berubah menjadi lebih baik.
6. Bersikap Moderat
Cara
menyikapi budaya asing juga harus dilakukan dengan sikap moderat yakni tidak
menolak dan juga tidak mendukung globalisasi secara penuh. Masyarakat moderat
sekarang ini harus bisa berusaha untuk mengambil sisi positif dengan
menggunakan cara agar selalu berpikir
positif dari budaya asing sekaligus mencegah dampak buruk yang
ada dalam budaya asing tersebut. Seseorang yang moderat harus bisa bersikap
kuat sekaligus terbuka dan juga bangga dengan identitas yang dimiliki diri
sendiri. Seseorang harus bisa sadar dengan dampak budaya luar namun tetap
berpegang dengan identitas budaya sendiri sehingga era globalisasi nantinya
bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan budaya pada dunia.
7. Mempersiapkan Diri Dengan
Baik
Jaman
modern sekarang ini sangat penuh dengan tantangan berbentuk kuatnya budaya
asing dari luar dan juga persaingan yang tinggi. Jika kita bisa menghadapi
tantangan tersebut, maka itu berarti kita juga sudah bisa melewati era
globalisasi. Pengaruh budaya luar yang buruk seperti sikap materialistis,
individualisme, emosi dalam psikologi,
gaya hidup bebas dan juga konsumtif tidaklah sesuai dengan agama dan pribadi
bangsa sehingga kita harus bisa membentengi diri sendiri secara baik supaya
bisa membedakan antara pengaruh baik dan juga buruk.
8. Menanamkan dan Mengamalkan
Nilai Pancasila
Menanamkan
dan mengamalkan nilai nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari harus
dilakukan dengan sebaik mungkin dimana Pancasila sebagai ideologi dan juga
dasar dari negara Indonesia mutlak wajib dipertahankan sekaligus diwujudkan
secara baik dan benar sehingga nantinya harus bisa mewarnai semua aspek dalam
kehidupan berbangsa dan bertanah air.
9. Bersikap Selektif
Sikap
berikutnya yang penting untuk dilakukan dalam menghadapi budaya luar adalah
lebih selektif. Kita tidak bisa menerima semua pengaruh yang berasal dari luar
negeri tanpa proses penyaringan terlebih dulu sebagai cara mengatasi kenakalan
remaja. Apa yang ada pada budaya luar dianggap bisa memberikan
inspirasi dan diterapkan dalam budaya kita, namun sebenarnya harus disesuaikan
dulu dengan budaya Indonesia.
10. Menjaga Nasionalisme
Era
modern saat ini yang penuh dengan kebebasan bisa saja menyingkirkan rasa
nasionalisme bangsa. Rasa cinta pada negara, budaya bangsa dan juga produk
dalam negeri nantinya bisa berkurang dan akhirnya merugikan diri sendiri dan
bisa menimbulkan gangguan psikologi remaja.
Untuk itu, kita harus bisa memupuk semangat cinta tanah air atau nasionalisme
dan dalam menyikapi hal tersebut harus dilandasi dengan beberapa nilai seperti:
·
Perjuangan bangsa Indonesia
·
Sikap dan juga perilaku cinta tanah air
·
Wawasan dan kesadaran bernegara
·
Mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
11. Memberi Prioritas Pada Pemulihan Ekonomi
Apabila
kita ingin budata negara sendiri majua dan memiliki sumber daya manusia
berkualitas, maka aspek ekonomi menjadi salah satu prioritas yang harus
diutamakan mengingat ada macam macam bakat yang dimiliki
bangsa Indonesia. Sebab jika tidak, akan ada beberapa konsekuensi yang harus
dihadapi seperti kemiskinan yang semakin bertambah, pertumbuhan ekonomi yang
semakin lemah dan rendah, meningkatnya harga dari barang barang, angka
pengangguran semakin meningkat dan juga potensi konflik masyarakat semakin
tinggi.
12. Meningkatkan Potensi
Nasional
Dengan
sumber daya alam dan juga manusia yang berlimpah, sudah seharusnya kita dalam
menyikapi budaya luar bisa memenuhi segala kebutuhan dengan mandiri. Dengan
kualitas sumber daya manusia yang bisa mengolah sumber daya alam yang dimiliki
dan tidak tergantung dengan budaya asing.
13. Meningkatkan Perkembangan
Mikro dan Kemajuan Teknologi
Indonesia
sebenarnya mempunyai potensi dan juga kekuatan dalam usaha mikro seperti
menyediakan barang murah untuk rumah tangga atau ekspor, efisiensi dan juga
fleksibilitas yang semakin tinggi, semangat usaha yang tinggi, profitabilitas
yang tinggi dan juga kemampuan untuk mengembalikan pinjaman yang juga tinggi.
Selain itu, dalam menghadapi budaya asing, kita juga harus bisa memasukkan
kemajuan teknologi dalam pembangunan seperti contohnya menyediakan jaringan
informasi yang berhubungan dengan banyak pihak dengan tujuan untuk meningkatkan
daya saing produk dalam negeri.
14. Memanfaatkan Forum Kerja
Sama Internasional
Menyikapi
budaya asing selanjutnya bisa dilakukan juga dengan memanfaatkan forum kerja
sama internasional yang juga menjadi salah satu cara menghilangkan sikap egois.
Ini bertujuan agar bisa lebih memperdalam kerja sama agar bisa saling
memperoleh keuntungan, lebih mendorong proses globalisasi perdagangan dan
investasi sekaligus kerja sama ekonomi dan juga teknologi.
15. Melakukan Deregulasi dan
Debirokrasi
Menghadapi
budaya asing selanjutnya bisa dilakukan dengan cara deregulasi dan juga
debirokrasi yang bertujuan agar bisa tercipta regulasi baru sebagai cara menjadi pribadi yang
dewasa untuk menjunjung tinggi supremasi hulum, pengakuan pada
hak hak asasi manusia, hak mengenai kepemilikan, kebebasan dalam berusaha dan
juga hak masyarakat sipil.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian kebudayaan secara sempit berkaitan dengan
semua sistem gagasan dan tindakan (perilaku manusia). Sedangkan pengertian
kebudayaan secara luas merupakan semua bagian dari sistem gagasan, pemikiran,
tindakan serta hasil karya cipta manusia yang menjadi kepunyaan penciptanya yang
terbentuk melalui proses belajar.
3.2 Saran
Cara menyikapi budaya
asing harus disikapi secara bijaksana sebab akan sangat berpengaruh dengan
perilaku dan juga budaya masyarakat Indonesia sebab bisa memberikan banyak
manfaat untuk kemajuan. Namun, sebagai bangsa Indonesia kita juga tidak boleh
lengah dengan era keterbukaan dan juga kebebasan tersebut sebab nantinya bisa
menimbulkan dampak negatif yang merusak budaya sendiri. Menolak budaya asing
juga bukan langkah tepat untuk dilakukan namun tetap dibutuhkan kepintaran
dalam menyaringnya sebab jati diri sebagai masyarakat Indonesia tetap harus
tertanam dengan kuat dan harus bisa terus meningkatkan nilai dari keagamaan.
DAFTAR PUSTAKA
Prasetya,
Joko Tri. Dkk. 1998. Ilmu Budaya Dasar (Lengkap). Jakarta : PT Rineka Cipta.